Adjarmanu - Sumba Timur merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur yang mayoritas penduduknya berpenghasilan rendah dan tingkat pendidikan yang sangat rendah.
Hal ini diakibatkan oleh banyak faktor. Adapun yang menjadi salah satu faktor utama adalah ketersediaan infrastruktur pendidikan yang masih sangat minim. Sekolah-sekolah yang didirikan mulai dari tingkat TK sampai pada Perguruan Tinggi, masih sangat terbatas.
Hal ini mengakibatkan kurangnya kesempatan masyarakat untuk mendapat pendidikan yang layak. Dengan tingkat pendidikan yang sangat rendah, maka daya saing masyarakat Sumba Timur menjadi sangat rendah. Begitu banyak warga Sumba Timur yang mencoba untuk mengadu nasib ke pulau Jawa, Bali, dan kota-kota besar lainnya. Tetapi tidak lebih secara mayoritas mereka hanya bisa diterima sebagai buruh-buruh kasar dan pembantu rumah tangga.
Kondisi yang memprihatinkan ini membuat setiap orang yang memiliki kepedulian akan perubahan, melakukan sesuatu, yang diharapkan dapat berdampak secara signifikan terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
Mucul sejumlah pertanyaan yaitu apa yang harus dilakukan, bagaimana hal itu dilakukan, dan kapan hal itu dikerjakan. Selain pertanyaan diatas, muncul juga pertanyaan baru yaitu siapa yang paling bertanggung jawab akan hal ini. Apah hanya pemerintah atau juga rakyat itu sendiri yang perlu melakukan sesuatu dan tidak berpasrah pada keadaan?
Untuk mengatasi hal ini, maka hal-hal perlu dipikirkan dan dikerjakan adalah hal-hal mendasar apa yang perlu sesegera mungkin dikerjakan dengan cara yang cerdas.
Yayasan Adjarmanu merupakan suatu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan dan saat ini sedang berfokus pada Pendidikan Anak Usia Dini. Hal ini dipandang sangat penting sebab pembangunan pondasi yang kokoh harus dimulai dari anak usia dini. Sehingga saat ini Yayasan Adjarmanu telah mendirikan 62 Pos PAUD yang menyebar di Kabupaten Sumba dengan memiliki anak didik sebanyak 1800an orang. Saat ini guru-guru yang mengajar di PAUD berjumlah 167 orang dengan tidak dibayar sepeser pun.
Adapun yang diharapkan adalah, dengan berdirinya PAUD-PAUD di Desa terpencil, maka anak-anak mendapat kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Sehingga akhirnya Sumba Timur memiliki calon-calon pemimpin yang dapat mentransformasi Sumba Timur, NTT, dan Indonesia, bahkan dunia secara umum.
**AND**
Komentar
Posting Komentar