anedjara.com - Sabtu, 12 November 2023, saya bersama rekan-rekan dari Sumba Timur berangkat ke Kupang menggunakan kapal Willis. Saya diantar oleh Elen Parawang.
Setiba di dermaga, saya langsung meminta untuk Elen kembali ke rumah dan saya bergegas masuk ke dalam kapal. Berhubung saya memesan tiket yang tidak dapat tempat tidur, maka mulailah berjalan di dek-dek kapal sambil melihat tempat duduk sekaligus menjadi tempat tidur.
Akhirnya ketemu beberapa teman dari Sumba Timur sudah berada di dek kapal. Kami pun bersalaman dengan penuh tawa dan canda sambil sesekali berkata, halo bapak-bapak komisioner. Candaan itu diresponi dengan tertawa dan diakhiri dengan kata Amin.
Setelah kapal stom beberapa kali, tali pengikat antar kapal dan dermaga dilepas dan kapal mulai berlayar. Saya menatap buih air yang ditimbulkan oleh baling-baling kapal dan sesekali melepaskan pandangan ke arah dermaga dan kota Waingapu yang sangat indah saat dilihat malam hari.
Semakin jauh, cahaya lampu semakin mengecil dan terus mengecil dan akhir daratan tidak bisa dilihat lagi. Hanya dengung mesih kapal dan ombal yang terdengar disertai suara penumpang di dek kapal yang lagi diskusi satu dengan yang lainnya.
Selanjutnya saya kembali ke dek kapal bersama teman-teman peserta seleksi. Kami duduk dengan penuh canda dan tawa. Kami saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Saling menanyakan kesiapan sudah sejauh mana.
Apa-apa saja yang sudah dipersiapkan, pengetahuan terkait regulasi pemilu seperti apa, prediksi soal yang akan muncul, dan berbagai hal lainnya. Kebersamaan ini sudah dimulai sejak kami membeli tiket di kantor Pelni. Selesai beli tiket, kami masih berdiskusi sambil sesekali bercanda.
Malam semakin larut, angin berhembus kencang, kami pun mulai kehabisan bahan pembicaraan. Beberapa mulai memesan kopi, dan satu persatu mulai tidur. Saat tertidur pulas, hujan turun dengan deras secara tiba-tiba. Kami dibangunkan dan bergegas masuk ke dalam kapal.
Tiba di dalam kapal dek 1, kebetulan masih ada beberapa tempat tidur kosong yang tidak ada penumpangnya, kami pun tidur.
Bangun pagi-pagi sambil mendengarkan pengumuman bahwa kapal akan bersandar di pelabuhan Ende beberapa jam, dan akan lanjut ke Kupang.
Kami kembali ke luar kapal di dek atas dan menikmati cerahnya pagi dan udara sejuk karna baru saja hujan rendah. Kami kembali berkumpul dengan tidak mandi, tapi tetap becanda satu dengan yang lain dan membangun komitmen bersama, siapa pun yang terpilih adalah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kita semua sebagai rekan seperjuangan.
Tidak ada rasa ingin menjatuhkan satu dengan yang lain melainkan kami saling melengkapi, berbagai informasi, menayangkan kelengkapan masing-masing. Akhirnya kapal kembali berlayar menuju Kupang dan kami menatap laut sambil berdiskusi bagaimana membangun daerah berdasarkan talenta yang dimiliki, komunikasi dan kolaborasi seperti apa yang akan dikerjakan di masa yang akan datang.
Bersambung....
Kebersamaan dalam proses menuju yang terpilih adalah kebahagiaan tak terlupakan...selamat berproses kawan kawan...!! Saling membangun untuk kepentingan mulia...salam hormat..!!
BalasHapus